Peran Mekanisasi dan Otomasi dalam Mendukung Pekerjaan Manusia
Pesatnya teknologi memungkinkan segala hal berjalan lebih mudah. Peningkatan teknologi berkecepatan tinggi dan arus informasi yang terus berkembang bisa berdampak baik bagi kelangsungan perusahaan. Tak heran apabila mekanisasi dan otomasi telah menjadi subjek terkenal di bidang ilmu informasi sejak lama.
Di era modern ini robotisasi juga menjadi bahasan hangat yang dianggap mampu memudahkan kegiatan manusia. Bahkan, cukup banyak perusahaan yang mulai menerapkan kebijakan untuk mengganti sebagian pekerjaan manusia dengan robot. Robotisasi dinilai dapat memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan produktivitas dan ketepatan.
Kendati demikian, di sisi lain hal tersebut juga menimbulkan kekhawatiran mengenai kemungkinan robot menggantikan posisi manusia secara penuh di berbagai bidang.
Karakteristik Mekanisasi dan Fungsinya
Sebenarnya, mekanisasi mengacu pada penggunaan inovasi untuk melaksanakan tugas atau siklus tanpa campur tangan manusia. Biasanya hal ini diterapkan pada tingkat krusial dengan struktur yang berbeda. Mulai dari kalkulasi perhitungan langsung hingga kerangka kerja yang dikembangkan lebih lanjut dengan memanfaatkan kesadaran buatan manusia (kecerdasan simulasi) untuk belajar dan maju sedikit demi sedikit.
Apabila mekanisasi membantu manusia dari sisi usaha fisik, otomasi justru membantu manusia dari sisi usaha mental. Sesuai namanya, otomasi adalah kegiatan menggunakan peralatan yang dioperasikan secara otomatis untuk menghemat mental dan tenaga manusia. Otomasi memungkinkan pekerjaan dilakukan tanpa pengawasan manusia.
Tak berbeda dengan mekanisasi dan otomasi, robotisasi juga memiliki cakupan penggunaan yang luas di seluruh perusahaan dan siklus. Mulai dari perakitan, operasi terkoordinasi, pemeriksaan informasi, hingga dukungan klien. Untuk memahaminya diperlukan karakterisasi mekanisasi dan pemahaman mengenai fungsinya.
Tugas dan Peran Mekanisasi
Tak dapat dipungkiri bahwa mekanisasi berperan besar dalam menggantikan posisi manusia. Perusahaan cenderung mengganti manusia dengan aplikasi komputerisasi dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan mengurangi anggaran. Bagi pemilik bisnis, hal ini sangat menguntungkan. Di sisi lain, mekanisasi mendorong peningkatan jumlah pengangguran dan krisis moneter.
Sangat penting untuk menyadari bahwa komputerisasi bukan berfungsi menggantikan manusia, melainkan untuk melengkapi pekerjaan manusia dan memberdayakan karyawan agar fokus pada tugas yang lebih sulit. Mekanisasi dapat menangani tugas yang terstruktur atau rutin dan membosankan, sedangkan komputerisasi bertugas menangani permintaan penting dan menghemat waktu untuk mengelola masalah klien.
Di industri masa kini, robotisasi lebih diutamakan lantaran bisa melakukan pekerjaan dengan akurat dan efisien dibandingkan manusia. Contohnya adalah kegiatan pengiriman data dan perakitan yang membutuhkan ketelitian tinggi. Dalam kasus ini, tak sedikit perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal.
Dampak Negatif dari Mekanisasi dan Otomasi
Satu masalah mendasar adalah potensi kalkulasi atau kerangka kerja satu sisi. Misalnya, perusahaan sedang mengembangkan kerangka kerja dengan sistem Intelijen Artifisial. Sistem ini disimulasikan untuk menyaring kandidat kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Berbeda dengan penyaringan secara manual, sistem Intelijen Artifisial memiliki tingkat akurasi tinggi dan hemat waktu. Meskipun demikian, sistem tersebut juga memiliki kekurangan. Kandidat yang mengirimkan aplikasi tidak sesuai format kemungkinan tidak akan lolos.
Masalah lainnya adalah potensi mekanisasi yang mungkin digunakan untuk tujuan jahat. Misalnya, sistem komputerisasi dimodifikasi untuk memberikan informasi palsu yang merugikan perusahaan. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan keamanan pada sistem dan mempelajari kecerdasan moral berbasis komputer.
Bagaimana Mengatasi Dampak Mekanisasi Terhadap Pekerja?
Salah satu solusi terbaik untuk mengatasi dampak mekanisasi terhadap pekerja adalah dengan menawarkan bantuan kepada karyawan selama proses berlangsung. Hal ini mencakup pembekalan persiapan, bantuan mencarikan pekerjaan baru, atau menawarkan paket pesangon bagi karyawan yang kehilangan pekerjaannya.
Kendati mekanisasi dan otomasi dapat meningkatkan efisiensi dan efisiensi, hal ini dapat memperparah ketidakseimbangan gaji. Selain itu, perusahaan juga perlu mempertimbangkan efek pada posisi manusia. Pasalnya, ada konsekuensi moral yang harus dipikirkan berkaitan dengan mekanisasi.