5 Tren Media Sosial Tahun 2024 untuk Inspirasi Strategi Marketing
Apa yang kamu lakukan jika punya waktu 5 menit? Mengambil smartphone boleh jadi pilihan teratas—mulai dari mengecek meme lucu, info dan berita terbaru, promosi brand, hingga mempelajari isu-isu sosial. Semua bisa kamu jumpai dalam satu platform bernama media sosial.
Jumlah pengguna media sosial di seluruh dunia terus meningkat dari tahun ke tahun. Itu sebabnya media sosial menjadi salah satu kanal marketing andalan bagi brand dan bisnis. Namun, tren pun terus berkembang sehingga pebisnis harus mengikuti perubahan tersebut.
Media sosial lebih dari sekadar tempat berbagi cerita para penggunanya. Kini, platform tersebut berpengaruh pada bagaimana cara orang berkomunikasi, terhubung, dan mengonsumsi. Lalu, apa saja tren media sosial 2024 yang perlu diketahui?
Algoritma yang Berfokus pada Pengalaman Pengguna
Pengalaman pengguna menjadi inti operasional media sosial. Maka, algoritma dirancang agar selaras dengan preferensi, minat, dan pola perilaku online pengguna. Ini bukan lagi soal lebih banyak likes atau jumlah share yang menjamin view lebih tinggi. Algoritma media sosial akan fokus pada:
- Keterlibatan pengguna yang menekankan interaksi bermakna, seperti komentar berkualitas, berbagi postingan dengan penambahan pesan pribadi, dan berbalas pesan.
- Personalisasi yang mengandalkan faktor-faktor seperti interaksi, minat, dan durasi melihat postingan. Jadi, setiap pengguna akan memperoleh feedback konten yang unik.
- Relevansi, alih-alih popularitas, algoritma akan menyuguhkan konten relevan sesuai minat pengguna.
Keaslian Konten Nomor Satu
Konsumen makin kritis dengan strategi pemasaran. Mereka lebih mengapresiasi konten akurat, tepercaya, dan autentik daripada iklan yang bersifat soft selling sekalipun. Keaslian konten berkaitan dengan upaya menumbuhkan kepercayaan dan loyalitas audiens.
Lewat berbagi pengalaman dan cerita di balik layar misalnya, usaha “memanusiakan” suatu brand lebih diapresiasi konsumen. Setidaknya, audiens bisa merasa relate dan membangun hubungan bermakna dengan brand tersebut.
Keaslian juga berpengaruh positif pada kredibilitas bisnis. Makin transparan dan jujur suatu brand, makin besar rasa hormat dan kepercayaan audiens terhadap bisnis tersebut. Pada akhirnya, hal ini akan bermuara pada satu hal: hubungan brand dan konsumen yang kuat.
Waktunya Nano Influencer Bersinar
Tahun 2024 adalah awal baik bagi nano influencer untuk terus konsisten membuat konten. Tren media sosial menunjukkan nano influencer muncul sebagai kekuatan ampuh dalam pemasaran. Meski basis pengikutnya lebih kecil (kurang dari 1.000), justru nano influencer mampu menumbuhkan kedekatan dan kepercayaan yang kadang sulit ditiru influencer ternama.
Melansir Hubspot, micro influencer saja mampu membuahkan keterlibatan sampai 60% lebih tinggi daripada macro influencer. Tren tersebut menunjukkan adanya peningkatan efektivitas dan pengaruh para micro influencer dalam strategi marketing.
Belum lagi faktor penghematan biaya yang jauh di bawah influencer terkemuka. Maka, nano influencer bakal bersinar karena pihak pemasar mencari keaslian, keterlibatan, serta efektivitas biaya dalam memasarkan produk agar langsung ke audiens yang tepat.
Pentingnya User Generated Content
User Generated Content (UGC) seperti postingan media sosial, ulasan, dan gambar yang menayangkan produk/layanan, berperan besar dalam memperkuat keterlibatan dan kredibilitas brand. Bentuk konten demikian menegaskan keaslian dan koneksi konsumen dan brand sehingga membuat tingkat kepercayaan terhadap brand meningkat.
Brand yang telah menyadari efektivitas UGC tak segan mengalokasikan anggaran media berbayar untuk pembuatan konten tersebut. UGC bukan cuma meningkatkan brand awareness, tetapi juga tingkat konversi, memperluas jangkauan, dan retensi pelanggan.
Product Placement adalah Segalanya
Pernahkah kamu menonton video influencer bertema “Get ready with me” sambil berbincang ngalor ngidul tentang rencananya hari itu? Coba cek kolom komentar, sebagian besar komentar justru bertanya tentang merek lipstik yang dipakai. Padahal, ia tidak menyinggung apapun soal lipstik, kecuali mengenakannya sebagai penyempurna riasan.
Inilah yang disebut kekuatan product placement. Meski ini bukan konsep baru, cara tersebut termasuk cara halus menonjolkan suatu produk dan menggaet audiens. Tak perlu repot-repot bilang “Ini brand nomor satu” atau sejenisnya. Pendekatan ini umum dipakai brand dengan program marketing afiliasi agar bisa hadir dalam percakapan yang lebih “organik”.
Itulah lima tren media sosial 2024 yang perlu diketahui. Tren ini bisa kamu jadikan sebagai inspirasi dalam menyusun strategi marketing bisnis agar meraih pasar lebih besar.
Untuk melengkapi skill tersebut, kamu bisa mempelajari secara mendalam dengan mendaftarkan diri di program studi Desain Komunikasi Visual – New Media BINUS UNIVERSITY @Kemanggisan sebagai basis pendidikan kreatif dalam media berbasis digital.
Kamu pun dapat memiliki pemahaman komprehensif tentang optimalisasi media berbasis digital terkini untuk berbagai hal, termasuk dalam strategi marketing suatu bisnis. Tertarik mencobanya? Yuk, bergabung dengan Desain Komunikasi Visual – New Media BINUS UNIVERSITY @Kemanggisan sekarang!