Tools AI Buat 7 Pengujian Ini Jadi Otomatis
Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menunjukkan kemajuan yang pesat pada beberapa tahun terakhir. Perkembangan perangkat atau tools AI membawa perubahan signifikan pada berbagai bidang dan mentransformasi berbagai aspek kehidupan manusia.
AI berkontribusi memberikan tools yang mengotomatisasi berbagai pekerjaan yang dahulu dilakukan secara manual. Seiring dengan perkembangannya, kinerja AI pun semakin cerdas dan mengefisiensi berbagai pekerjaan rutin, seperti berbagai pengujian produk. Di bawah ini adalah beberapa jenis pengujian yang telah terotomatisasi dengan penggunaan AI tools.
1. Pengujian Aplikasi Seluler (Mobile App)
Pengujian ini bertujuan untuk memvalidasi kegunaan, fungsionalitas, dan kinerja aplikasi pada ponsel cerdas. Melalui pengujian ini, dapat dipastikan bahwa sebuah aplikasi terbebas dari bug sebelum dirilis ke konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan pengujian otomatis aplikasi seluler. Di antara contoh tools jenis ini yaitu TestGrid, Appvance IQ, dan Functionize.
2. Pengujian Lintas Browser
Pengujian ini diperlukan untuk melakukan verifikasi terhadap suatu situs atau aplikasi web. Dengan alat ini dapat diketahui apakah suatu web atau aplikasi telah dapat berfungsi dengan benar ketika dijalankan dari berbagai jenis web, perangkat, serta sistem operasi.
Pengujian ini memungkinkan pengembang untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan terkait kompatibilitas produknya. Copado dan Katalon adalah dua contoh tools untuk keperluan ini.
3. Pengujian Performa
Produk digital seperti aplikasi atau website juga perlu diuji ketahanannya terhadap beragam tipe input. Pengembang tentu ingin semuanya dapat berjalan dengan baik dan merespons perintah pengguna dengan respons yang sesuai. Pengujian ini membantu meyakinkan pengembang untuk menyediakan pengalaman pengguna yang lancar dan tidak bertele-tele. Tools untuk keperluan ini contohnya adalah Applitools dan Functionate.
4. Pengujian Natural Language Processing (NLP)
Tools ini digunakan untuk menguji aplikasi chat otomatis atau sering dikenal sebagai chatbot. Dengan alat ini, pengembang dapat memastikan bahwa chatbot dapat merespons secara spontan dan sesuai. Selain itu, tools ini dapat digunakan untuk mengukur kealamian bahasa dari chatbot yang berpengaruh terhadap pengalaman yang akan dialami pengguna. Flare, Spacy, dan GPT merupakan contoh-contoh tools uji NLP.
5. Pengujian Sekuritas
Beberapa sistem dibangun agar aman dan tahan terhadap berbagai serangan digital. Untuk menguji keandalan sistem diperlukan pengujian sebelum sistem benar-benar diterapkan pada hal-hal yang vital. Tools berbasis AI dapat digunakan untuk mendeteksi potensi kerentanan sekuritas di dalam sistem.
6. Pengujian Awal Kesehatan Mental
Kesehatan mental bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan. Beberapa kasus kesehatan mental bahkan memerlukan intervensi profesional agar tidak berkembang menjadi kasus yang lebih berat. Pengujian awal kesehatan mental dapat menjadi langkah screening awal atau penanganan mandiri sebelum seseorang benar-benar ditangani oleh tenaga profesional.
7. Pengujian Kinerja Beban
Beberapa produk dirancang untuk menangani sejumlah besar beban dan permasalahan. Tools berbasis AI dapat membantu menciptakan simulasi beban yang mirip dengan kondisi nyata di lapangan sehingga dapat diujikan ke produk yang akan diluncurkan. Tools ini membantu produsen atau pengembang untuk menguji ketahanan, kekuatan, serta keandalan produknya.
Itulah di antara penerapan AI untuk otomatisasi proses pengujian. AI bukan hanya meminimalkan penggunaan tenaga manusia, tetapi juga meningkatkan akurasi hasil tes. Pemakaiannya pun tidak memerlukan operator yang paham pemrograman. Sebagian tools AI bahkan memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri ketika mengalami galat atau error.
Ingin memahami lebih dalam tentang AI dan seluk beluknya? Untuk itu, berkuliah di program Computer Science – Software Engineering BINUS UNIVERSITY @Bekasi bisa menjadi pilihan yang tepat. BINUS UNIVERSITY menyadari diperlukannya kemampuan yang mencukupi untuk menghadapi era teknologi 5.0. Di sini, mahasiswa akan mempelajari teknologi terkini agar bisa menjadi lulusan yang siap berkompetisi di dunia industri serta bersaing dengan banyak pakar software engineering.
BINUS berkomitmen untuk menjadikan program ini sebagai program studi berkelas dunia yang menawarkan pengalaman belajar cemerlang di bidang Ilmu Komputer. Kampus ini memfokuskan pembelajaran pada pengembangan solusi teknologi kreatif, pembinaan, serta pemberdayaan masyarakat. Hal ini merupakan bentuk kontribusi BINUS terhadap pembangunan dan pelayanan bangsa. Jadi, masih ragu untuk kuliah di BINUS?